Friday, April 26, 2013

Laporan KKN Individu

BAB I            
RENCANA PROGRAM KERJA

Melalui kegiatan KKN ini mahasiswa diharapkan dapat menjadi bagian dari masyarakat yang di tempati. Dalam hal ini kami berupaya mengawali dengan mengadakan pendekatan, penelitian atau observasi terhadap masyarakat desa dan potensi-potensi desa yang ada. Dari berbagai potensi tersebut, masih banyak potensi masyarakat dan potensi desa yang memerlukan perhatian.
Sebelum menentukan program yang akan dijalankan nantinya, terlebih dahulu dilakukan survei dan observasi untuk mendapatkan data dan informasi awal tentang kondisi sosiokultural masyarakat dan potensi yang ada. Berdasarkan survey dan observasi yang kami lakukan di desa Condongcampur, maka penulis  mencoba untuk membantu masyarakat sesuai dengan kemampuan. Wujud bantuan tersebut dengan menginterpretasikan permasalahan ke dalam bentuk program kegiatan yang bertujuan untuk membantu masyarakat sesuai dengan masalah yang ada.
Observasi dilakukan setelah penyerahan ke lokasi KKN, tepatnya pada tanggal  1117 Februari 2013. Observasi dilakukan dengan mengamati keadaan lingkungan. Selain itu juga dilakukan dengan  mendatangi rumah perangkat dusun yang ada, mendatangi  beberapa tokoh agama desa Condongcampur seperti Pengasuh Masjid, pengasuh Mushola dan TPA yang ada serta melakukan wawancara secara langsung. Aspek yang kami cermati adalah Aspek Pendidikan , Aspek Sosial masyarakat, Aspek Keagamaan, dan Aspek Ekonomi.
Setelah melakukan berbagai tahap observasi kami menyusun berbagai program yang dirasa perlu untuk diaplikasikan di desa Condongcampur ini dengan segala kondisi serta potensi yang ada. Program ini terbagi ke dalam dua macam yaitu program individu dan kelompok. Dan yang akan kami sajikan dalam laporan ini kami lebih mengerucutkan pada program individu, mengingat kelompok juga harus memiliki program tersendiri pula. Dan program kami ini dibagi dalam dua bidang pula yaitu sektoral dan non sektoral yang masing-masing mempunyai dua pembagian pula yaitu fisik dan non fisik. Namun untuk program individu kami lebih menekankan kepada bidang nonfisik mengingat berbagai keterbatasan kami jika untuk memprogramkan bidang fisik tentu saja membutuhkan kerjasama yang lebih solid, maka sebagian besar bidang fisik itu termasuk ke dalam program kelompok. Berikut kami paparkan berbagai rencana program individu yang telah kami susun.


A.       SEKTORAL
1.             TPA
1.1  Pelatihan toharoh
1.2  Pembelajaran sholat 5 waktu
1.3  pembelajaran iqro’
1.4  pembelajaran tajwid
1.5  Pelatihan adzan dan iqamah
1.6  Pembelajaran doa sehari – hari
            Kegiatan ini pada dasarnya sudah ada di TPA Al Hidayah, tetapi dikarenakan TPA Al Hidayah dalam keadaan fakum kami selaku peserta KKN berniat untuk menghidupkan kembali TPA tersebut.
2.             Kegiatan Mushola
2.1  Pembelajaran adzan dan iqomah
2.2  Praktek Sholat
2.3  Pembelajaran Sholawat
2.4  Pembacaan kitab safinah
2.5  Pembelajaran iqro’
            Semua kegiatan di atas berpusat di mushola Baiturrohman. Alasan utama kami memusatkan kegiatan-kegiatan ini di mushola adalah karena mushola selama ini hanya di gunakan untuk sholat dan belum di gunakan sesuai fungsinya dan banyak santri yang masih butuh  perhatian terutama dalam ranah keagamaan. Jadi salah satu tujuan kami adalah “menghidupkan mushola” dengan kegiatan-kegiatan khas pendidikan Islam. Selain itu karena letak mushola ini yang sangat dekat dengan tempat yang kami jadikan basecamp. Jadi, mushola ini menjadi tempat yang sangat strategis untuk melaksanakan berbagi program yang sifatnya sektoral.

B.       LINTAS SEKTORAL
1.             Pelatihan pembuatan lanting bumbu dan keripik singkong.
        Program ini dimaksudkan untuk memberikan keterampilan pada ibu-ibu di desa Condongcampur untuk membuat suatu bentuk sajian yang menarik namun dengan biaya yang relatif murah karena bahan dasarnya merupakan jenis umbi-umbian yang banyak di tanam di desa ini. Sehingga sebagai tambahan pengetahuan bagi mereka bahwa singkong pun dapat diolah menjadi makanan yang mempunyai daya tarik lebih dan memiliki nilai jual tinggi apabila diolah dengan menarik dan memiliki cita rasa yang berbeda dengan rasa aslinya.
2.             Pembiasaan Akhlak Mulia di SD Negeri 1 dan SD Negeri 2 Condongcampur.
        Program ini di maksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa dan siswi tentang pentingnya pengetahuan agama yang meliputi, doa sehari-hari, surat-surat pendek, sifat wajib dan sifat mustahil Alloh, serta doa dan bacaan dalam sholat lima waktu.
3.             Pelatihan Senam lansia dan Sosialisasi kesehatan reproduksi bagi ibu – ibu
        Program pelatihan senam lansia ini dimaksudkan untuk menjaga kebugaran jasmani para lansia agar para lansia tetap terjaga kesehatan jasmaninya. Program ini dilaksanakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat terutama bagi kaum ibu dalam memahami tentang pentingnya kesehatan reproduksi wanita.
.

BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM

A.           KEGIATAN SEKTORAL
Kegiatan sektoral ini kami tempatkan pada dua lokasi yang berbeda. Yang pertama adalah yang berpusat di TPA Al Hidayah, satu-satunya TPA yang ada di desa Condongcampur. TPA ini terbilang belum maju, karena setelah kami datang ke desa Condongcampur TPA Al Hidayah dalam keadaan vakum, di karenakan kurangnya jumlah santri, tenaga pengajar dan kurangya kerja sama yang baik antara pengelola dan orang tua santri maka dengan kedatangan kami, kami berusaha membantu menghidupkan kembali TPA Al Hidayah.
Ditambah lagi fasilitas pendukung KBM yang masih jauh dari harapan dan tenaga pengajar yang belum begitu berpengalaman karena basic mereka bukan dari pendidikan, jadi kami membantu mengarahkan supaya kegiatan pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
Dan lokasi sektoral yang kedua adalah  berpusat di Mushola Baiturrahman. Berdasarkan hasil pengamatan kami, di mushola ini masih sangat minim dengan kegiatan-kegiatan keagamaan. Karena itu timbullah tekad kami untuk berusaha lebih menghidupkan mushola dengan berbagai kegiatan yang sesuai untuk masyarakat baik dewasa maupun anak-anaknya.
Sebelum memulai menjalankan program yang kami rencanakan, kami memulainya dengan berkonsultasi dengan kiyai mushola. Dan ternyata tanggapan mereka sangat positif diikuti antusiasme dari para jamaah. Berkaitan dengan program yang kami rencanakan yaitu Pembelajaran iqra’. Karena untuk mengajarkan kepada anak anak bagaimana caranya mengenalkan huruf hijaiyah, makhroj dan mulai belajar mengenal baca tulis al quran yang di awali dengan pembelajaran iqro’ karena selama ini anak anak mereka hanya mengaji di rumah saja.
Pembelajaran adzan dan iqamah, pembelajaran ini di laksanakan untuk membangun kaderisasi sejak dini untuk anak anak supaya mereka biasa menjadi penerus para muadzin karena selama ini di mushola yang adzan dan iqamat adalah kiyai musholanya.
Praktek sholat, hal ini juga penting di ajarkan untuk anak anak karena berdasarkan pengamatan kami selama observasi, bahwa anak anak lebih senang bermain ketika waktu sholat jamaah tiba, jadi kami merasa tergugah untuk mengajarkan tata cara sholat yang benar kepada mereka. Pembelajaran sholawat, hal ini juga penting untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak   kepada Rosululloh dengan mengumandangkan sholawat.
Pembacaan kitab safinah, pembelajaran ini kami khususkan untuk orang tua untuk mengisi waktu setelah sholat berjamaah dan untuk memberikan pengetahuan tentang bab fikih.

B.            KEGIATAN LINTAS SEKTORAL
Untuk kegiatan lintas sektoral ini, kami memprogramkan secara individu hanya yang bersifat non fisik sebagaimana pada program individu yang bersifat sektoral.
a.       Pelatihan pembuatan lanting dan keripik singkong untuk ibu-ibu PKK.
Sebelum mengadakan pelatihan ini, kami terlebih dahulu mensosialisasikan rencana program ini kepada ibu-ibu setempat ketika kami mengikuti tahlil rutin kamis wagean. Hal ini untuk melihat sejauh mana antusiasme mereka terhadap pelatihan semacam ini. Dan ternyata tanggapan mereka jauh lebih baik dari apa yang kami kira sebelumnya. Bahkan mereka saling menawarkan diri untuk membawa bahan-bahan yang akan dijadikan praktek masak tersebut. Pelaksanaannya bertempat di SD Negeri 2 Condongcampur pada hari Sabtu tanggal 23 Maret 2013 pukul 09.00 – 11.00  dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang dan di Balai desa Condongcampur di mulai pukul 13.00 – 17.00 dengan jumlah peserta sebanyak 39 orang. Dan Alhamdulillah  semua kegiatan berjalan lancar tanpa halangan suatu apapun.
b.      Pembiasaan Akhlak Mulia Kelas 1 – 5 di SDN 1 dan SDN 2 Condongcampur
Pembiasaan Akhlak Mulia ini di laksanakan dalam dua waktu, yaitu pukul 07.30 – 08.00 WIB di SD Negeri 2 Condongcampur dan pukul 10.00 – 11.00 WIB  yang bertempat di SD Negeri 1 Condongcampur. Pesertanya adalah seluruh siswa - siswi kelas 1 – 5 dan untuk materi yang di berikan di sesuaikan dengan kurikulum PAI yang ada di masing – masing sekolah.
Adapun materinya meliputi:
ü  Kelas satu       : Hafalan doa sehari-hari
ü  Kelas dua       : Hafalan surat surat pendek
ü  Kelas tiga       : Hafalan lima sifat wajib dan lima sifat mustahil Alloh
ü  Kelas empat   : Membaca surat pendek ( Al Kautsar, Al Asri, dan An Nash)
ü  Kelas lima      : Doa dan Bacaan sholat lima waktu
c.       Pelatihan senam lansia dan sosialisasi kesehatan reproduksi
            Pelatihan ini dilaksanakan di dua tempat yaitu di balai desa Condongcampur dan balai dusun Karangjambe desa Condongcampur. Kegiatannya dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB. Adapun pesertanya di balai desa Condongcampur berjumlah 50 orang.

C.           PROBLEMATIKA YANG DIHADAPI
Selama di lokasi KKN Alhamdulillah tak ada masalah serius yang kami hadapi. Hanya faktor adaptasi dengan lingkungan tempat tinggal dan sesama rekan KKN. Dan tak bisa dipungkiri hal ini sedikit banyak berpengaruh pada produktivitas kami dalam melaksanakan berbagai program yang telah dicanangkan. Dan juga karena kondisi iklim di daerah Condongcampur yang belum bersahabat jadi beberapa program yang kami rencanakan tidak bias berjsalan dengan lancar.

D.           FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam melaksanakan berbagai program yang kami rencanakan, banyak hal yang menjadi kendala. Namun dengan semangat pengabdian dan kerjasama, segala problem tidak menjadi hambatan yang berarti.
  1. Faktor penghambat yang ada di TPA Al Hidayah . Diantaranya adalah ruangan yang digunakan sebagai tempat mengaji kurang kondusif. Karena belum mempunyai ruangan kelas sendiri masih menggunakan masjid sebagai ruang kelasnya. Dengan keadaan ruang kelas yang seperti ini dan santrinya adalah anak-anak kecil yang masih sangat aktif maka menimbulkan suasana yang sangat gaduh sehingga dibutuhkan tenaga ekstra untuk mengampu mereka. Disamping itu, masih kurangnya managemen pengelolaan TPA dengan baik Dan kurangnya tenaga pengajar yang professional..  
  2. Faktor penghambat yang ada di mushola Baiturrohman adalah kurangnya jamaah laki  – laki sehingga tugas imam mushola menjadi bertambah karena imam mushola merangkap sebagai muadzin.
  3. Faktor penghambat di lingkungan umum adalah Karena wilayah desa Condongcampur terbagi menjadi dua dusun dan jarak antara dua dusun itu terlaampau jauh karena belum ada jalan pintas yang menghubungkan dua dusun itu sehingga kami harus melewati kecamatan Pejagoan untuk bisa sampai  wilayah desa secara keseluruhan. Selain berbagai hambatan tadi, kami juga mengemukakan berbagai faktor pendukung yang menjadi unsur penting dalam suksesnya semua program kami. Diantaranya adalah :
  1. Kepala Desa beserta keluarga yang sangat bersahabat dan mudah di ajak bekerja sama baik dalam hal penyampaian berbagai informasi maupun pelaksanaan program.
  2. Seluruh perangkat desa yang tidak pernah membuat kami sungkan untuk meminta bantuan berkaitan informasi maupun kerjasama program.
  3. Sambutan dan penerimaan baik seluruh warga masyarakat, baik orang tua maupun anak-anaknya.
  4. Antusiasme dari masyarakat yang baik terkait dengan program – program yang kami rencanakan.

E.            SOLUSI YANG DITAWARKAN DAN DILAKUKAN
Ø  Membantu dalam proses kegiatan pembelajaran baik di TPA AL HIDAYAH, masjid AL HIDAYAH maupun pada kegiatan rutin ibu-ibu setempat.
Ø  Memberikan motivasi untuk meningkatkan minat belajar anak mengenai keagamaan.
Ø  Menggunakan berbagai metode baru dalam pengajaran sehingga menambah semangat tersendiri bagi para santri.
Ø  Menjalin kedekatan dengan para santri sehingga benar-benar timbul keakraban dengan mereka tanpa mengabaikan masalah kewibawaan. 
Ø  Melakukan pendekatan terhadap orang tua anak agar terus memberi pengarahan untuk menimba ilmu khususnya keagamaan.
Ø  Menjalin kerjasama yang baik dengan semua ustadz/ustadzah maupun tokoh masyarakat yang berpengaruh.




BAB III
PENUTUP

A.       KESIMPULAN
Pada dasarnya program yang telah kami laksanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Meskipun terdapat beberapa faktor kendala baik secara teknis maupun non teknis, namun semuanya itu tidak mengendorkan semangat kami untuk lebih banyak belajar, sehingga kami dapat menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bantuan dari masyarakat dan semua pihak yang membantu.
Selama mengikuti program KKN ini banyak hal yang bisa kami dapat, antara lain : dapat merasakan langsung bagaimana kehidupan masyarakat yang sebenarnya, merasakan bahwa didalam masyarakat kita tidak dapat hidup sendiri, diperlukan suatu sikap saling menghargai, menghormati dan tolong menolong antar warga agar tercipta suasana tenang, aman dan terkendali di lingkungan dusunnya.  Kami juga menyadari betul bahwa masuk ke dunia yang belum pernah dikenal tidaklah semudah yang dibayangkan. Diperlukan kesabaran, ketabahan dan keuletan dalam menghadapi masalah yang ada. Begitu banyak perbedaan prinsip dan pemikiran diantara masyarakat dan kami sendiri. Hal ini kami sadari saat melakukan pendekatan dan sosialisasi program pada masyarakat setempat. Satu hal penting lagi pelajaran yang bisa didapat bahwa masyarakat merupakan kumpulan orang yang masing-masing memiliki karakter dan pendapat yang berbeda. Oleh karena itu, sikap sabar dan saling menghormati sangat diperlukan di sini. Dan yang terakhir selama KKN ini sangatlah dirasakan bahwa dalam kehidupan berorganisasi sangat diperlukan partisipasi dan sikap proaktif dari seluruh anggota organisasi jika ingin tujuan bersama kita tercapai.

B.       SARAN
Kami berharap program yang telah dilaksanakan di Desa Condongcampur ini dapat bermanfaat dan berkesinambungan meskipun KKN telah selesai. Semoga masyarakat dapat mengembangkan potensi diri sehingga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa. Perlu ditingkatkan pemahaman masyarakat terhadap eksistensi mahasiswa KKN sebagai motivator atau penggerak kegiatan. Bagi mahasiswa KKN berikutnya diharapkan bisa membuat program kegiatan yang lebih bermanfaat sesuai dengan kebutuhan dusun yang bersangkutan.
Kami berharap program yang telah kami laksanakan dapat terus dilanjutkan dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sehingga mampu mendukung kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di desa Condongcampur.
Diantara para peserta KKN hendaknya menjalin kerja sama dan kekompakan. Selain itu dalam pelaksanaan KKN semacam ini di perlukan adanya saling koordinasi dan musyawarah baik antara mahasiswa dengan dosen pembimbing lapangan serta masyarakat yang bersangkutan untuk saling memberikan informasi, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kegiatan KKN dapat berjalan dengan sukses dan berhasil dengan hasil yang memuaskan.

C.      PENUTUP
Demikianlah penyusunan laporan KKN STAINU Kebumen Angkatan XVII yang bertempat di desa Condongcampur  Kecamatan Sruweng tanpa halangan yang berat.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak yang telah membantu proses pelaksanaan program KKN serta penyelesaian laporan ini, sebagai tugas akademik yang harus ditempuh oleh mahasiswa S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Tarbiyah.
Akhir kata dan dengan iringan do’a semoga apa yang kami laksanakan dari program KKN ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Condongcampur  pada umumnya dan dapat menjadi pelajaran serta pengalaman yang sangat berharga bagi kami peserta KKN pada khususnya.

No comments: