BAB I
RENCANA
PROGRAM KERJA
Melalui kegiatan KKN ini mahasiswa diharapkan
dapat menjadi bagian dari masyarakat yang di tempati. Dalam hal ini kami
berupaya mengawali dengan mengadakan pendekatan, penelitian atau observasi
terhadap masyarakat desa dan potensi-potensi desa yang ada. Dari berbagai
potensi tersebut, masih banyak potensi masyarakat dan potensi desa yang
memerlukan perhatian.
Sebelum menentukan program yang akan dijalankan nantinya,
terlebih dahulu dilakukan survei dan observasi untuk mendapatkan data dan
informasi awal tentang kondisi sosiokultural masyarakat dan potensi yang ada.
Berdasarkan survey dan observasi yang kami lakukan di desa Condongcampur, maka penulis mencoba untuk membantu masyarakat sesuai
dengan kemampuan. Wujud bantuan tersebut dengan menginterpretasikan
permasalahan ke dalam bentuk program kegiatan yang bertujuan untuk membantu
masyarakat sesuai dengan masalah yang ada.
Observasi dilakukan setelah penyerahan ke lokasi KKN,
tepatnya pada tanggal 11 – 17 Februari 2013. Observasi dilakukan dengan mengamati keadaan
lingkungan. Selain itu juga dilakukan dengan
mendatangi rumah perangkat dusun yang ada, mendatangi beberapa tokoh agama desa Condongcampur
seperti Pengasuh Masjid, pengasuh Mushola dan TPA yang ada serta melakukan
wawancara secara langsung. Aspek yang kami cermati adalah Aspek
Pendidikan , Aspek Sosial masyarakat, Aspek Keagamaan, dan Aspek Ekonomi.
Setelah melakukan berbagai tahap observasi kami
menyusun berbagai program yang dirasa perlu untuk diaplikasikan di desa
Condongcampur ini dengan segala kondisi serta potensi yang ada. Program ini
terbagi ke dalam dua macam yaitu program individu dan kelompok. Dan yang akan
kami sajikan dalam laporan ini kami lebih mengerucutkan pada program individu,
mengingat kelompok juga harus memiliki program tersendiri pula. Dan program
kami ini dibagi dalam dua bidang pula yaitu sektoral dan non sektoral yang
masing-masing mempunyai dua pembagian pula yaitu fisik dan non fisik. Namun
untuk program individu kami lebih menekankan kepada bidang nonfisik mengingat
berbagai keterbatasan kami jika untuk memprogramkan bidang fisik tentu saja
membutuhkan kerjasama yang lebih solid, maka sebagian besar bidang fisik itu
termasuk ke dalam program kelompok. Berikut kami paparkan berbagai rencana
program individu yang telah kami susun.
A.
SEKTORAL
1.
TPA
1.1 Pelatihan toharoh
1.2 Pembelajaran sholat 5 waktu
1.3 pembelajaran iqro’
1.4 pembelajaran tajwid
1.5 Pelatihan adzan dan iqamah
1.6 Pembelajaran doa sehari – hari
Kegiatan ini pada dasarnya sudah ada di TPA Al Hidayah,
tetapi dikarenakan TPA Al Hidayah dalam keadaan fakum kami selaku peserta KKN
berniat untuk menghidupkan kembali TPA tersebut.
2.
Kegiatan Mushola
2.1 Pembelajaran adzan dan iqomah
2.2 Praktek Sholat
2.3 Pembelajaran Sholawat
2.4 Pembacaan kitab safinah
2.5 Pembelajaran iqro’
Semua
kegiatan di atas berpusat di mushola Baiturrohman. Alasan utama kami memusatkan
kegiatan-kegiatan ini di mushola adalah karena mushola selama ini hanya di
gunakan untuk sholat dan belum di gunakan sesuai fungsinya dan banyak santri
yang masih butuh perhatian terutama
dalam ranah keagamaan. Jadi salah satu tujuan kami adalah “menghidupkan mushola”
dengan kegiatan-kegiatan khas pendidikan Islam. Selain itu karena letak mushola
ini yang sangat dekat dengan tempat yang kami jadikan basecamp. Jadi, mushola
ini menjadi tempat yang sangat strategis untuk melaksanakan berbagi program
yang sifatnya sektoral.
B.
LINTAS
SEKTORAL
1.
Pelatihan
pembuatan lanting bumbu dan keripik singkong.
Program ini dimaksudkan untuk memberikan keterampilan pada ibu-ibu
di desa Condongcampur untuk membuat suatu bentuk sajian yang menarik namun
dengan biaya yang relatif murah karena bahan dasarnya merupakan jenis
umbi-umbian yang banyak di tanam di desa ini. Sehingga sebagai tambahan
pengetahuan bagi mereka bahwa singkong pun dapat diolah menjadi makanan yang
mempunyai daya tarik lebih dan memiliki nilai jual tinggi apabila diolah dengan
menarik dan memiliki cita rasa yang berbeda dengan rasa aslinya.
2.
Pembiasaan Akhlak Mulia di SD Negeri
1 dan SD Negeri 2 Condongcampur.
Program ini di maksudkan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa
dan siswi tentang pentingnya pengetahuan agama yang meliputi, doa sehari-hari,
surat-surat pendek, sifat wajib dan sifat mustahil Alloh, serta doa dan bacaan
dalam sholat lima waktu.
3.
Pelatihan Senam lansia dan
Sosialisasi kesehatan reproduksi bagi ibu – ibu
Program pelatihan senam lansia ini dimaksudkan untuk
menjaga kebugaran jasmani para
lansia agar para lansia tetap terjaga kesehatan jasmaninya. Program ini dilaksanakan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat
terutama bagi kaum ibu dalam memahami tentang pentingnya kesehatan reproduksi
wanita.
.
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM
A.
KEGIATAN SEKTORAL
Kegiatan sektoral ini kami tempatkan pada dua lokasi yang
berbeda. Yang pertama adalah yang berpusat di TPA Al
Hidayah, satu-satunya TPA yang ada di desa Condongcampur. TPA ini terbilang
belum maju, karena setelah kami datang ke desa Condongcampur TPA Al Hidayah
dalam keadaan vakum, di karenakan kurangnya jumlah santri, tenaga pengajar dan
kurangya kerja sama yang baik antara pengelola dan orang tua santri maka dengan
kedatangan kami, kami berusaha membantu menghidupkan kembali TPA Al Hidayah.
Ditambah lagi fasilitas pendukung KBM yang
masih jauh dari harapan dan tenaga pengajar yang belum begitu berpengalaman
karena basic mereka bukan dari pendidikan, jadi kami membantu mengarahkan supaya
kegiatan pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
Dan lokasi sektoral yang kedua adalah berpusat di Mushola
Baiturrahman. Berdasarkan
hasil pengamatan kami, di mushola ini masih sangat minim dengan
kegiatan-kegiatan keagamaan. Karena itu timbullah tekad kami untuk berusaha
lebih menghidupkan mushola dengan berbagai kegiatan yang sesuai untuk
masyarakat baik dewasa maupun anak-anaknya.
Sebelum memulai menjalankan program yang kami
rencanakan, kami memulainya dengan berkonsultasi dengan kiyai mushola. Dan
ternyata tanggapan mereka sangat positif diikuti antusiasme dari para jamaah. Berkaitan
dengan program yang kami rencanakan yaitu Pembelajaran iqra’. Karena untuk mengajarkan
kepada anak anak bagaimana caranya mengenalkan huruf hijaiyah, makhroj dan
mulai belajar mengenal baca tulis al quran yang di awali dengan pembelajaran
iqro’ karena selama ini anak anak mereka hanya mengaji di rumah saja.
Pembelajaran adzan dan iqamah, pembelajaran ini
di laksanakan untuk membangun kaderisasi sejak dini untuk anak anak supaya
mereka biasa menjadi penerus para muadzin karena selama ini di mushola yang
adzan dan iqamat adalah kiyai musholanya.
Praktek sholat, hal ini juga penting di ajarkan
untuk anak anak karena berdasarkan pengamatan kami selama observasi, bahwa anak
anak lebih senang bermain ketika waktu sholat jamaah tiba, jadi kami merasa
tergugah untuk mengajarkan tata cara sholat yang benar kepada mereka.
Pembelajaran sholawat, hal ini juga penting untuk menumbuhkan kecintaan
anak-anak kepada Rosululloh dengan
mengumandangkan sholawat.
Pembacaan kitab safinah, pembelajaran ini kami
khususkan untuk orang tua untuk mengisi waktu setelah sholat berjamaah dan untuk
memberikan pengetahuan tentang bab fikih.
B.
KEGIATAN LINTAS SEKTORAL
Untuk kegiatan lintas sektoral ini, kami
memprogramkan secara individu hanya yang bersifat non fisik sebagaimana pada
program individu yang bersifat sektoral.
a.
Pelatihan
pembuatan lanting dan keripik singkong untuk ibu-ibu PKK.
Sebelum mengadakan pelatihan ini, kami terlebih
dahulu mensosialisasikan rencana program ini kepada ibu-ibu setempat ketika
kami mengikuti tahlil rutin kamis wagean. Hal ini untuk melihat sejauh mana
antusiasme mereka terhadap pelatihan semacam ini. Dan ternyata tanggapan mereka
jauh lebih baik dari apa yang kami kira sebelumnya. Bahkan mereka saling
menawarkan diri untuk membawa bahan-bahan yang akan dijadikan praktek masak
tersebut. Pelaksanaannya bertempat di SD Negeri 2 Condongcampur pada hari Sabtu
tanggal 23 Maret 2013 pukul 09.00 – 11.00
dengan jumlah peserta sebanyak 27 orang dan di Balai desa Condongcampur
di mulai pukul 13.00 – 17.00 dengan jumlah peserta sebanyak 39 orang. Dan
Alhamdulillah semua kegiatan berjalan
lancar tanpa halangan suatu apapun.
b.
Pembiasaan
Akhlak Mulia Kelas 1 – 5 di SDN 1 dan SDN 2 Condongcampur
Pembiasaan Akhlak Mulia ini di laksanakan dalam
dua waktu, yaitu pukul 07.30 – 08.00 WIB di SD Negeri 2 Condongcampur dan pukul
10.00 – 11.00 WIB yang bertempat di SD
Negeri 1 Condongcampur. Pesertanya adalah seluruh siswa - siswi kelas 1 – 5 dan
untuk materi yang di berikan di sesuaikan dengan kurikulum PAI yang ada di
masing – masing sekolah.
Adapun
materinya meliputi:
ü Kelas satu :
Hafalan doa sehari-hari
ü Kelas dua
: Hafalan surat surat pendek
ü Kelas tiga :
Hafalan lima sifat wajib dan lima sifat mustahil Alloh
ü Kelas empat
: Membaca surat pendek ( Al Kautsar, Al Asri, dan An Nash)
ü Kelas lima
: Doa dan Bacaan sholat lima waktu
c.
Pelatihan
senam lansia dan sosialisasi kesehatan reproduksi
Pelatihan ini dilaksanakan di dua
tempat yaitu di balai desa Condongcampur dan balai dusun Karangjambe desa
Condongcampur. Kegiatannya dimulai pukul 09.00 – 11.00 WIB. Adapun pesertanya
di balai desa Condongcampur berjumlah 50 orang.
C.
PROBLEMATIKA
YANG DIHADAPI
Selama di lokasi KKN Alhamdulillah tak ada
masalah serius yang kami hadapi. Hanya faktor adaptasi dengan lingkungan tempat
tinggal dan sesama rekan KKN. Dan tak bisa dipungkiri hal ini sedikit banyak
berpengaruh pada produktivitas kami dalam melaksanakan berbagai program yang
telah dicanangkan. Dan juga karena kondisi iklim di daerah Condongcampur yang
belum bersahabat jadi beberapa program yang kami rencanakan tidak bias
berjsalan dengan lancar.
D.
FAKTOR PENGHAMBAT DAN PENDUKUNG
Tidak bisa dipungkiri bahwa dalam melaksanakan
berbagai program yang kami rencanakan, banyak hal yang menjadi kendala. Namun
dengan semangat pengabdian dan kerjasama, segala problem tidak menjadi hambatan
yang berarti.
- Faktor penghambat yang ada di TPA Al Hidayah . Diantaranya adalah ruangan yang digunakan sebagai tempat mengaji kurang kondusif. Karena belum mempunyai ruangan kelas sendiri masih menggunakan masjid sebagai ruang kelasnya. Dengan keadaan ruang kelas yang seperti ini dan santrinya adalah anak-anak kecil yang masih sangat aktif maka menimbulkan suasana yang sangat gaduh sehingga dibutuhkan tenaga ekstra untuk mengampu mereka. Disamping itu, masih kurangnya managemen pengelolaan TPA dengan baik Dan kurangnya tenaga pengajar yang professional..
- Faktor penghambat yang ada di mushola Baiturrohman adalah kurangnya jamaah laki – laki sehingga tugas imam mushola menjadi bertambah karena imam mushola merangkap sebagai muadzin.
- Faktor penghambat di lingkungan umum adalah Karena wilayah desa Condongcampur terbagi menjadi dua dusun dan jarak antara dua dusun itu terlaampau jauh karena belum ada jalan pintas yang menghubungkan dua dusun itu sehingga kami harus melewati kecamatan Pejagoan untuk bisa sampai wilayah desa secara keseluruhan. Selain berbagai hambatan tadi, kami juga mengemukakan berbagai faktor pendukung yang menjadi unsur penting dalam suksesnya semua program kami. Diantaranya adalah :
- Kepala Desa beserta keluarga yang sangat bersahabat dan mudah di ajak bekerja sama baik dalam hal penyampaian berbagai informasi maupun pelaksanaan program.
- Seluruh perangkat desa yang tidak pernah membuat kami sungkan untuk meminta bantuan berkaitan informasi maupun kerjasama program.
- Sambutan dan penerimaan baik seluruh warga masyarakat, baik orang tua maupun anak-anaknya.
- Antusiasme dari masyarakat yang baik terkait dengan program – program yang kami rencanakan.
E.
SOLUSI YANG DITAWARKAN DAN DILAKUKAN
Ø
Membantu dalam proses kegiatan
pembelajaran baik di TPA AL HIDAYAH, masjid AL HIDAYAH maupun pada kegiatan
rutin ibu-ibu setempat.
Ø
Memberikan
motivasi untuk meningkatkan minat belajar anak mengenai keagamaan.
Ø
Menggunakan
berbagai metode baru dalam pengajaran sehingga menambah semangat tersendiri
bagi para santri.
Ø
Menjalin
kedekatan dengan para santri sehingga benar-benar timbul keakraban dengan
mereka tanpa mengabaikan masalah kewibawaan.
Ø
Melakukan
pendekatan terhadap orang tua anak agar terus memberi pengarahan untuk menimba
ilmu khususnya keagamaan.
Ø
Menjalin
kerjasama yang baik dengan semua ustadz/ustadzah maupun tokoh masyarakat yang
berpengaruh.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pada dasarnya program yang telah kami
laksanakan dapat berjalan dengan baik dan lancar. Meskipun terdapat beberapa
faktor kendala baik secara teknis maupun non teknis, namun semuanya itu tidak
mengendorkan semangat kami untuk lebih banyak belajar, sehingga kami dapat
menyelesaikan permasalahan tersebut dengan bantuan dari masyarakat dan semua
pihak yang membantu.
Selama mengikuti program KKN ini banyak hal
yang bisa kami dapat, antara lain : dapat merasakan langsung bagaimana
kehidupan masyarakat yang sebenarnya, merasakan bahwa didalam masyarakat kita
tidak dapat hidup sendiri, diperlukan suatu sikap saling menghargai,
menghormati dan tolong menolong antar warga agar tercipta suasana tenang, aman
dan terkendali di lingkungan dusunnya.
Kami juga menyadari betul bahwa masuk ke dunia yang belum pernah dikenal
tidaklah semudah yang dibayangkan. Diperlukan kesabaran, ketabahan dan keuletan
dalam menghadapi masalah yang ada. Begitu banyak perbedaan prinsip dan pemikiran
diantara masyarakat dan kami sendiri. Hal ini kami sadari saat melakukan
pendekatan dan sosialisasi program pada masyarakat setempat. Satu hal penting
lagi pelajaran yang bisa didapat bahwa masyarakat merupakan kumpulan orang yang
masing-masing memiliki karakter dan pendapat yang berbeda. Oleh karena itu,
sikap sabar dan saling menghormati sangat diperlukan di sini. Dan yang terakhir
selama KKN ini sangatlah dirasakan bahwa dalam kehidupan berorganisasi sangat
diperlukan partisipasi dan sikap proaktif dari seluruh anggota organisasi jika
ingin tujuan bersama kita tercapai.
B. SARAN
Kami berharap program yang telah dilaksanakan di
Desa Condongcampur ini dapat bermanfaat dan berkesinambungan meskipun KKN telah
selesai. Semoga masyarakat dapat mengembangkan
potensi diri sehingga dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa. Perlu
ditingkatkan pemahaman masyarakat terhadap eksistensi mahasiswa KKN sebagai
motivator atau penggerak kegiatan. Bagi mahasiswa KKN berikutnya diharapkan
bisa membuat program kegiatan yang lebih bermanfaat sesuai dengan kebutuhan
dusun yang bersangkutan.
Kami berharap program yang telah kami laksanakan dapat
terus dilanjutkan dan dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat sehingga mampu
mendukung kegiatan-kegiatan kemasyarakatan di desa Condongcampur.
Diantara para peserta KKN hendaknya menjalin
kerja sama dan kekompakan. Selain itu dalam pelaksanaan KKN semacam ini di
perlukan adanya saling koordinasi dan musyawarah baik antara mahasiswa dengan
dosen pembimbing lapangan serta masyarakat yang bersangkutan untuk saling
memberikan informasi, agar tidak terjadi kesalahpahaman dan kegiatan KKN dapat
berjalan dengan sukses dan berhasil dengan hasil yang memuaskan.
C.
PENUTUP
Demikianlah penyusunan laporan KKN STAINU
Kebumen Angkatan XVII yang bertempat di desa Condongcampur Kecamatan Sruweng tanpa halangan yang berat.
Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh pihak
yang telah membantu proses pelaksanaan program KKN serta penyelesaian laporan
ini, sebagai tugas akademik yang harus ditempuh oleh mahasiswa S1 Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah Jurusan Tarbiyah.
Akhir kata dan dengan iringan do’a semoga apa
yang kami laksanakan dari program KKN ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa
Condongcampur pada umumnya dan dapat
menjadi pelajaran serta pengalaman yang sangat berharga bagi kami peserta KKN
pada khususnya.
No comments:
Post a Comment